Mentri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin, Meresmikan Alih Status STAIN Kerinci Menjadi IAIN Kerinci

ADVERTORIAL801 Pembaca

Penandatanganan prasasti oleh Menteri Agama RI, Bapak Lukman Hakim Saifuddin, disaksikan oleh Setditjen Pendis, Pjs Gubernur Jambi dan para tamu undangan.

SUNGAIPENUH-Mentri Agama Republik Indonesia Lukman Hakim Saifuddin, melakukan kunjungan kerja ke STAIN Kerinci dalam rangka meresmikan alih status Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kerinci menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kerinci. Ma’had Al-Jami’ah dan seminar Nasional. Kamis, (10/05/2018).

Semua kegiatan tersebut dilaksanakan di kampus utama di desa Sumur Gedang Sungai Liuk Kecamatan Pesisir Bukit Kota Sungai Penuh.

Selain Menteri Agama turut hadir Direktur Jenderal Pendidikan Islam Prof. Dr. Phil. H. Kamaruddin Amin, MA, Sekretaris Menteri Agama, Pjs Gubernur Jambi, Fachrori Umar, Rektor UIN Sultan Thaha Jambi, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jambi dan Sumatera Barat, Walikota Sungai Penuh, Bupati Kerinci dan Kepala Kementerian Agama Kabupatan/Kota se-Provinsi Jambi.

Sejarah IAIN Kerinci mencatat keberadan IAIN Kerinci berawal dari berdirinya Fakultas Syari’ah pada tahun 1964 seiring berjalannya waktu dan dukungan dari berbagai pihak Fakultas tersebut akhirnya menjadi STAIN Kerinci pada tahun 1997 dan diakhirnya pada tahun 2017 melalui perjuangan dan dukungan dari berbagai pihak STAIN Kerinci berhasil meningkatkan statusnya menjadi IAIN Kerinci yang diresmikan pada tahun 2018 ini.

STAIN Kerinci secara resmi beralih status menjadi IAIN Kerinci setelah terbitnya peraturan presiden Nomor 74 Tahun 2016 tentang peningkatan status STAIN Kerinci menjadi IAIN Kerinci, yang ditandatangani presiden Republik Indonesia Joko Widodo pada tanggal 01 Agustus 2017. Kemudian Perpres tersebut diundangkan di lembaran negara pada tahun 2016 nomor 162 pada tanggal 03 Agustus 2017.

Dampak alih status tersebut pada saat ini IAIN Kerinci memiliki empat fakultas yakni Fakultas Syari’ah, Fakultas Ushuludin Adab dan Dakwah, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam dan memiliki tiga belas jurusan S.1 dan satu program studi Pendidikan Agama Islam Fokus Kajian Pendididikan Karakter di S.2 (Pascasarjana).

Peresmian IAIN Kerinci dan Ma’had Al-Jami’ah ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Menteri Agama RI, Bapak Lukman Hakim Saifuddin, disaksikan oleh Setditjen Pendis, Pjs Gubernur Jambi dan para tamu undangan.

Acara dilanjutkan dengan penyerahan surat hibah tanah dari pemerintah desa Ujung Pasir dan Desa Koto Tuo Ujung Pasir Kecamatan Danau Kerinci seluas 10 Hektar sebagai lokasi kampus 3 IAIN Kerinci.

Rektor IAIN Kerinci, Dr. Y. Sonafist, M.Ag dalam laporannya mengatakan, atas nama keluarga besar IAIN Kerinci menyampaikan penghargaan dan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Menteri Agama RI atas upaya bersama dan ikhtiar selama ini dalam mendukung peralihan status dari STAIN Kerinci menjadi IAIN Kerinci.

“Atas usulan Menteri Agama Republik Indonesia Bapak Lukman Hakim Saifuddin dan disetujui oleh Bapak Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mimpi tersebut menjadi kenyataan dengan terbitnya peraturan presiden Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2016 tentang perubahan status STAIN Kerinci menjadi IAIN Kerinci” Ungkap Rektor IAIN Kerinci.

Pjs Gubernur Jambi, Fachrori Umar dalam sambutannya mengatakan Pemerintah provinsi Jambi akan selalau memberikan dukungan kepada IAIN Kerinci dalam pengembangan kampus agar dapat bersaing dengan kampus lainnya dalam melahirkan lulusan yang berkarakterkan Islami dan juga siap bersaing di dunia kerja.

Sementara itu, Walikota Sungai Penuh, Asafri Jaya Bakri yang juga mantan ketua STAIN Kerinci dalam sambutannya berharap, IAIN Kerinci untuk terus meningkatkan kualitas akademik agar sejajar dengan perguruan tinggi lainnya. “Alhamdulillah IAIN Kerinci, termasuk diantara tiga Perguruan Tinggi Negeri di Provinsi Jambi. PTN lainnya adalah Universitas Jambi dan UIN Sultan Thaha. Saya berharap kedepan IAIN Kerinci bisa mengungguli saudara tuanya (IAIN Sultan Thaha, red).

Usai meresmikan alih staus ini Menteri Agama Republik Indonesia mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan, menjaga, dan memelihara eksistensi IAIN Kerinci yang kemudian mampu mengembangkannya sehingga kita dapat memberikan serta merasakan banyak manfaat atas keberadaan IAIN Kerinci ini.

Ia menambahkan tahun 2019 mendatang IAIN Kerinci harus diprioritaskan mendapatkan bantuan guna pengembangan fasilitas kampus. (Dhy)

BAGIKAN :