Setelah Berkicau di Facebook, Suhaidir Sebut 4 Orang yang Mengelola Dana Pelatihan di BLK Kabupaten Kerinci

BERITA, DAERAH, KERINCI989 Pembaca

KERINCI, Explore News-Adanya Pemotongan Pajak dan Biaya Transfort Peserta Pelatihan di UPTD Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Kerinci yang membuat peserta pelatihan merasa kecewa. Suhaidir, Kepala UPTD BLK Kabupaten Kerinci pada hari Jum’at tanggal 13 Juli 2018 berkicau di Media Sosial Facebook dengan tulisan membantah pemberitaan media Explore News. Adanya permasalahan tersebut Suhaidir menghubungi media ini melalui via telpon dan Sebutkan empat orang yang mengelola dana pelatihan di UPTD Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Kerinci. Sabtu, (14/07/18).

Berdasarkan konfirmasi wartawan media ini pada hari Rabu tanggal 11 Juli 2018 dengan Amir Syafrudin, bendahara penyelenggra pelatihan di UPTD Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Kerinci, yang menyebutkan ditunjuknya dia sebagai bendahara dikarenakan sebelumnya terdapat banyak permasalahan, maka kami sebagai pengelola anggaran hanya untuk meluruskan saja.

“Saya hanya menyelamatkan kerja orang, setelah berapa lama sebelumnya banyak terjadi permasalahan atau cik-cok.” Ungkap Amir.

Penjelelasan Amir Syafrudin, menimbulkan bantahan oleh kepala UPTD BLK Kabupaten Kerinci Suhaidir, ia membantah apabila dikelolanya dana oleh mereka dikarenakan pada sebelumnya terjadi permasalahan dan ingin meluruskannya. “Jangan balikan fakta bahwa ingin meluruskan, meluruskan apa?, ada yang tidak lurus?” Tegas Suhaidir.

Suhaidir juga menjelaskan kepada wartawan media ini, dalam pengelolaan dana untuk pelatihan peserta di BLK Kabupaten Kerinci yang telah dilaksanakan itu tidak ada peran saya, orang empat itu yang mengelola yaitu pak Noviarzen Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Amir Syafrudin Bendahara, Kafrizal Panitia Pengadaan Bahan dan Sistamar Panitia Distribusi Bahan.

Baca Juga:  Daftar Pertama, DPC PPP dan DPC Demokrat Kota Sungaipenuh Diprediksi Koalisi

“Peran saya di kegiatan tersebut hanya staf biasa, seharusnya kepala UPTD lah yang menguasai ini, seharusnya bukan hanya dilibatkan tetapi seharusnya saya sebagai PPK komando dalam kegiatan tersebut, tetapi saya malas berdebat, seharusnya ini kegiatan UPTD, tapi kenyataannya mereka yang menguasainya.” Jelas Suhaidir.

Noviarzen, yang merupakan Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Umum Terpadu Satu Pintu Kabupaten Kerinci dan juga disebut oleh Suhaidir sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dalam penggunaan dana anggaran pelatihan di BLK Kabupaten Kerinci dikonfirmasi wartawan media ini melalui via telpon beberapa kali tidak mendapat jawaban, dikarenakan nomor ponsel yang dihubungi sedang tidak aktif.

Panitia Pengadaan Bahan yang disebut oleh Suhaidir yaitu Kafrizal, dikonfirmasi wartawan media ini kafrizal menyebutkan bahwa “ia mengakui benar bahwa baju yang diberikan kepada peserta diberikan sebanyak dua stel, baju olah raga 100 buah dan baju praktek 150 buah kalau pengadaan alat memang betul alat-alat lama”.

Ia juga menyebutkan disaat dimintai keterangan terkait dengan apa yang disampaiakan oleh peserta bahwa ATK tidak maksimal ia mengatakan “Kalau masalah ATK melalui staf pengelola yaitu pak suhaidir kepala UPTD langsung yang mengelola dan yang lebih mengetahuinya sedangkan untuk pemotongan pajak dan pemotongan yang Rp. 50.000,- itu yang lebih mengetahuinya dan yang mengelolanya adalah Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Noviarzen dan Bendahara Amir Syafrudin.”

Baca Juga:  Respon Keluhan Warga, Pj Bupati Kerinci Asraf Turun Langsung Ke Lokasi Objek Wisata

“Tidak dilibatkan Suhaidir sebagai kepala UPTD BLK dalam penggunaan anggaran tersebut saya tidak tahu dan masalah penggunaan angaran itu Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan Bendahara yang lebih mengetahui”. Ungkap Kafrizal.

Jumlah peserta yang mengikuti pelatihan tersebut Kafrizal menyebutkan bahwa pesertanya enam belas kali tiga puluh paket sekitar empat ratusan sekian.

Dengan adanya keterangan dari Kafrizal Panitia Pengadaan Bahan pelatihan di BLK Kabupaten Kerinci, lalu muncul pertanyaan, apakah cukup baju dengan peserta sebanyak empat ratusan dengan baju olah raga 100 buah dan baju praktek 150 buah?. Jika dihitung dengan pikirkan dan akal sehat tentu tidak mencukupi atau kurang. Maka perlu dipertanyakan, kenapa jumlah baju peserta tidak sesuai dengan jumlah peserta?.

Sistamar, yang disebut Suhaidir sebagai Panitia Distribusi Bahan pelatihan di BLK Kabupaten Kerinci, dikonfirmasi via telpon ia menyampaikan “Tugas saya menerima bahan, dan menyerahkan ke instrukur berapa jumlahnya saya lupa.”(Dod/Don)

BAGIKAN :