Explorenews.net -Ketua DPRD Kabupaten Kerinci Edminuddin akhir akhir ini menjadi perbincangan di tengah masyarakat bahkan telah di kritik oleh aktivis yang ada di Kerinci dan Sungai Penuh, karena sulitnya ditemui, dikonfirmasi dan bahkan saat ingin ditemui di kantor ajudan pribadi Ketua DPRD Kabupaten Kerinci sebut “Bapak (Edminuddin) lagi tidur”.
Seperti halnya aktivis Kerinci Ega Roy yang mengkritik pedas ketua DPRD Kabupaten Kerinci bahkan, yang sering dipanggil Roy ini meminta partai Gerindra untuk mengevaluasi Edminuddin sebagai Ketua DPRD Kabupaten Kerinci sebab telah menodai kepercayaan masyarakat.
“Masa seorang ketua DPRD tidur di kantor, dan sulit ditemui, mudah mudahan pak Prabowo tahu ulah Edminuddin sebagai Ketua DPRD Kabupaten Kerinci ini, agar bisa diberhentikan jadi ketua,”ujarnya, Selasa (20/4/2021).
Bukan hanya tentang tidur dikantor dan sulit ditemui, Ega Roy, saat dimintai tanggapan tentang Ketua DPRD Kabupaten Kerinci juga menyinggung permasalahan ijazah S1 sang Ketua yang sempat dipanggil pihak berwajib.
“Dugaan Ijazah Palsu digunakan oleh Edminudin yang saat ini menjabat Ketua DPRD Kerinci dari Partai Gerindra itu, ternyata sudah dua kali mangkir dari panggilan Ditreskrimun Polda Jambi,”kata Ega Roy.
Entah kemana rimba nya permasalahan “Ijazah Palsu” Ketua DPRD Kerinci.
“Benarkah ijazah yang diperoleh Edminuddin ini palsu?, Sebab dari 2019 hingga 2021 sekarang tidak ada kejelasan dari pihak Edminuddin cara memperoleh ijazahnya,”beber Ega Roy.
Untuk diketahui, kasus ijazah mencuat setelah salah satu sumber mengaku memiliki bukti-bukti kuat atas dugaan ijazah palsu Edminuddin, yang juga Ketua DPC Gerindra Kerinci tersebut.
Sebab dalam meraih gelar Sarjana Ekonomi pada tahun 2011 dari STIE Adiniaga di Bekasi, Jawa Barat. Sementara sejak 2007 sampai 2011, dia menjabat sebagai Kaur Pemerintahan di Pemerintah Desa Sungai Bendung Air, Kerinci.
Hingga berita ini ditulis,
Ketua DPRD Kabupaten Kerinci, tidak bisa dikonfirmasi bahkan sulit ditemui.
